Dikesempatan lalu saya telah membahas sekelumit tentang apa itu
exposure.Melanjutkan pembahasan sebelumnya sekarang saya akan membahas mengenai unsur exposure yaitu: bukaan lensa ( Aperture ),kecepatan rana ( shutter speed ) dan ISO.
Untuk seorang photograper jika memahami 3 unsur esposure dengan baik,artinya dapat memahami hukum photograpy serta dapat meningkatkan kreatifitas lagi untuk mendapatkan sebuah foto.seorang photograper dapat memahami aturan photograpy dengan menciptakan seni foto bokeh,levitasi,light trail,bulb,panning dan lain-lain.
|
indikator settingan kamera yang terdapat pada layar kamera |
agar lebih mudah diingat kita mulai dari unsur yang namanya mudah diingat terlebih dulu :
ISO
Pada kamera analog ISO disebut sebagai ASA dengan nilai kepekaan roll film terhadap cahaya.Pada kamera digital ISO fungsinya meningkatkan kepekaan sensor kamera pada cahaya yang masuk melalui bukaan lensa ( Aperture ) dan dibatasi oleh kecepatan rana.Nilai ISO diukur dengan bilangan 100,200,400,800,1600, dan seterusnya.
|
tombol ISO yang terdpat pada kamera.letaknya dekat dengan tombol rana |
waktu penggunaannya yaitu,saat kita melakukan pemotretan pada siang hari yang terik dengan settingan kamera: ISO 100 dan bukaan lensa sekitar f7 kita mendapat kecepatan rana kira-kira antara 1/500-1/800,namun saat kita melakukan pemotretan pada sore hari yang minim cahaya dengan settingan kamera yang sama kita hanya akan mendapatkan kecepatan rana antara 1/30-1/40 saja.
Pada kasus diatas jika kita menginginkan kecepatan rana yang lebih tinggi lagi agar menghasilkan foto lebih tajam dan tidak blur selain kita bisa memaksimalkan lebar bukaan lensa kita juga dapat menaikan nilai ISO disettingan kamera kita.Hal yang mesti diperhatikan adalah saat menggunakan ISO yang tinggi biasanya hasil foto akan beresiko noise.
Kecepatan rana ( shutter speed )
Pada setiap kamera terdapat alat yang berguna membatasi sensor kamera dari cahaya.Perhitungannya semakin banyak cahaya artinya semakin terang foto tersebut :silauuu menn.Sebaliknya semakin kurang sensor kamera dari cahaya foto yang dihasilkan akan gelap.Disinilah guna kecepatan rana dalam kamera.
Nilai kecepatan rana dihitung dengan ukuran perdetik .Dimulai (dari nilai rendah) seperti BULB,32",16",8",4",2,1 detik,1/2,1/4,1/8,1/16,1/32,1/64,1/125,1/250,1/500,1/1000 dan seterusnya (nilai kecepatan tinggi).kecepatannya bahkan bisa lebih cepat dari kedipan manusia.Semakin cepat kecepatan rana artinya semakin sedikit cahaya yang masuk lewat bukaan lensa dan jatuh disensor kamera.
Dengan mengekplor kecepatan rana anda dapat membuat foto levitasi,foto night trail,foto panning,foto frezee dan lainnya.
|
foto dengan kecepatan rendah menghasilkan cahaya yang bergerak seperti laju air.Saya menggunakan kecepatan rana sekitar 3 detik ,bukaan lensa f 11 dan ISO 100 |
Bukaan Lensa ( Aperture )
Setiap lensa yang kita memiliki dapat anda setting lebar dan sempit bukaannya.Urutannya dinilai dengan angka urutan mulai dari f1,f1.2,f1.4,f2,f2.8,f4,f5.6,f8,f11,f16 dan seterusnya.Biasanya semakin lebar kemampuan lensa terbuka semakin mahal harga lensa tersebut dijual.Karena memiliki tingkat kerumitan kamera tersebut diproduksi.
Yang perlu anda ingat dari settingan bukaan lensa adalah: semakin kecil nilai angka bukaan lensa contohnya:f1 atau f2,sebenarnya semakin lebar lensa itu terbuka.Sebaliknya semakin besar angka nilai bukaan lensa seperti : f16,f22 artinya semakin sempit bukaan lensa tersebut.
Satu hal lagi yang wajib diingat adalah:semakin semakin lebar bukaan lensa terbuka hasil foto yang didapat memiliki kedalaman ruang tajam (DOF) yang sempit.Sebaliknya semakin kecil bukaan lensa terbuka hasil foto yang dihasilkan memiliki kedalaman ruang yang luas (DOP)
Dari explorasi bukaan lensa inilah anda dapat menghasilkan foto yang bokeh maupun foto yang fokus dari ujung sampai ujung.
|
contoh foto dengan bukaan lensa lebar membuat kedalaman ruang foto ( DOF ) sempit |
Belum ada tanggapan untuk "Memahami aperture,kecepatan rana,dan ISO"
Posting Komentar